Belajar IPA ABIOTIK
Abiotik
adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup
(benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen abiotik
merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan
substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.Beberapa
contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah.
Air
Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Karena itu,air merupakan komponen
yang sangat vital bagi kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun
oleh air dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air. Meskipun
demikian,kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan yang
lainnya. Begitu pula dengan ketersediaan air di suatu daerah, tidak sama antara
daerah satu dengan yang lainnya.
Hal ini juga akan mempengaruhi cara hidup
organisme yang ada di daerah-daerah tersebut. Misalnya hewan yang hidup di
daerah gurun akan memiliki kapasitas penggunaan air yang relatif sedikit
sebagai penyesuaian terhadap lingkungan hidupnya yang miskin air. Berbagai
jenis tumbuhan yang ada juga beradaptasi dengan keadaan tersebut, salah satunya
dengan membentuk daun yang tebal dan sempit sehingga mengurangi penguapan,
contohnya adalah tumbuhan kaktus.
Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan di
bumi ini.Oksigen yang kita gunakan untuk bernapas atau Karbondioksida yang
diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis juga berasal dari udara. Bahkan
bumikita pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan lapisan-lapisan udara.
Cahaya
Matahari
Keadaan udara di suatu tepat dipengaruhi
oleh cahaya matahari,kelembaban, dan juga temperatur (suhu). Intensitas cahaya
matahari yang diterima oleh suatu daerah akan mempengaruhi kelembaban atau
kadar uap air di udara. Selain itu, cahaya matahari juga menyebabkan
peningkatan suhu atau temperatur udara. Adanya perbedaan temperatur menyebabkan
terjadinya perbedaan tekanan udara, sehingga udara mengalir atau bergerak
membentuk angin. Kesemuanya memberikan pengaruh bagi organisme.
Cahaya matahari merupakan sumber energi
utama semua makhluk hidup, karena dengannya tumbuhan dapat berfotosintesis. Sedangkan
keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi kecepatan penguapan air dari
permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di daerah panas (suhu udara
tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk mengurangi penguapan air dari
dalam tubuh, misalnya onta yang merupakan hewan khas padang pasir. Sedangkan
beruang kutub,karena hidup di lingkungan yang sangat dingin, beradaptasi dengan
memiliki rambut yang tebal.
Selain perbedaan suhu udara juga bisa
menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat perbedaan tekanan. Sehingga
organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Contohnya pada
tumbuhan. Tumbuhan yanghidup di daerah dengan angin yang kencang, daerah pantai
misalnya,membentuk sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis supaya tidak
mudah patah ketika diterpa angin. Contohnya jenis tumbuhan tersebut adalah
cemara udang.
Tanah
keberadaan suatu ekosistem juga
dipengaruhi oleh kondisi tanah.Bila bumi kita ini hanya berisi batu dan logam,
tanpa ada tanah maka kita tidak akan menjumpai berbagai jenis tumbuhan dan
organisme lainnya.Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis organisme,
terutama tumbuhan. Adanya tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki
berbagai organisme pemakan tumbuhan dan organisme lain yang memakan pemakan
tumbuhan tersebut. Coba kalian bandingkan tanah yang subur dengan tanah yang
tandus. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (pH), tekstur
(komposisi partikel tanah), dan kandungan garam mineral atau unsur haranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar